2011.01.24

Bertahan dalam godaan

"Minggu depan kita ke Bandung, yuk!" ajak Rachel semangat. "Di sana ada ayam goreng uenak!" Minggu berikutnya Rachel mengajak lagi, "Ke Bandung,yuk! Bakminya di sana tiada duanya,deh!" Minggu selanjutnya, lagi-lagi Rachel provokasi, "Ayo ke Bandung, kalau belum rasain batagor Bandung belum rasain surga dunia, namanya!"
Begitulah tiap minggu Rachel dan Yanti ke Bandung hanya untuk makan, walau perjalanan ke Bandung hampir 3 jam, pulang pergi berarti 6 jam! "Belum jalan-jalannya," katanya, "di sana banyak tempat shopping yang asyik, kalau tidak mampir, gimana dong?"
Tanpa sadar uang saku Yanti cepat habis, padahal kost belum dibayar. Bukan itu saja, tugas-tugasnya mulai berantakan. Yanti sadar, semua ini gara-gara dia terlalu sering jalan-jalan. "Tapi, memang makanan di Bandung itu enak banget, gimana dong?"

Dunia ini menawarkan sangat banyak kenikmatan. Tapi, hati-hatilah, kita harus selalu waspada. Semua kenikmatan yang ditawarkan dunia hanya bersifat sementara dan akan membawa kita kepada kehancuran. Penderitaan yang akan kita alami karena terlalu mengikuti hawa nafsu liar itu sangat besar, tak sebanding dengan kenikmatan yang kita peroleh, baik kenikmatan soal makan, percabulan, jalan-jalan terus, dan sebagainya. Semua kenikmatan itu bagaikan tali yang mengikat jiwa kita dengan kuatnya sehingga si jahat dengan mudah akan dapat menguasai hidup kita.

Biarlah mulai sekarang kita berusaha untuk dapat lebih menangkal diri dalam menghadapi segala godaan. Prioritaskan Tuhan di atas segalanya, kemudian keluarga, studi dan kerja kita. Sisa waktunya, bolehlah kita pakai untuk bersenang-sernang, rekreasi yang sehat dan tidak membawa kita kepada dosa. Inilah ungkapan iman kita dalam menantikan Yesus yang akan datang kedua kalinya. Semoga pada saat Yesus datang kelak, Ia dapat tersenyum memandang kita karena mendapati kita bersih di hadapan-Nya, tak dilumuri oleh segala kenikmatan dunia yang menjerat.

Yesus kekuatanku, jadikanku kuat untuk berjuang menjadi pribadi yang berkenan di hati-Mu. Amin.